Rabu, 30 Maret 2016

Gerhana

..

"Gerhana, ia mengajarkanku tentang arti ke fana-an, bahwa di dunia ini takkan ada yang abadi, termasuk kesedihan dan masalah yang menimpa kita bukan? Masalahku, masalahmu, masalah kita
Bukankah begitu? "

Kau mengusap airmatamu, karena menyadari kehadiranku. Kau diam, masih tanpa kata, kau enggan menjelaskannya padaku, biarlahkau menangis dan melupakan emosimu. Dan akhirnya aku memilih bicara

" Kau tahu apa perbedaan antara Gerhana dengan masalah kita? "

" Gerhana, kedatangannya memang dinanti banyak manusia, banyak manusia yang berlomba-lomba melihatnya, mengabadikan gambarnya, tapi aku rasa jarang dari mereka yang belajar darinya"

Kulihat wajahmu semakin bingung ketika ku jelaskan ini padamu, tapi kau tahu, aku menikmatinya, wajahmu saat bingung itu membuatku semakin gemas.

"lanjutkan mas, aku tak mengerti" pintamu dengan wajah memelas

Baiklah, aku menyerah cinta, kan ku jelaskan ini padamu

"Kesedihanku, kesedihanmu, kesedihan kita, juga berbagai masalah kita juga akan berlalu sayang, seperti hal nya gerhana yang gelapnya hanya sesaat, Sang surya itu akhirnya kan kembali bersinar"
"perbedaan antara masalah kita dengan gerhana itu adalah, kita tak pernah menanti akan datangnya masalah, tapi gerhana ia selalu dinanti"
"Tak sadarkah kita bahwa dunia ini seperti gerhana, padahal ia hanya sesaat, tapi kehadiran nya selalu dinanti
"padahal ia membuat pagi ini menjadi tak biasa, ia gelap"
"ia istimewa mas, karena ia datang hanya pada saat puluhan tahun sekali, kejadian nya langka bukan?" Kau melanjutkan, aku memahaminya
"Iya kau benar, bukankah kegelapan yang sementara itu tak sebanding dengan Nikmat Allah atas Matahari yang selalu bersinar itu? Sama halnya dengan Nikmat yang Allah karuniakan pada kita dan tak sebanding dengan masalah yang menimpa kita?" akupun melanjutkan

"Dan satu lagi, pada saat inilah matahari dan bulan bertemu, yang menjadikannya Gerhana, Bukan berarti mereka tak patuh pada sang Pencipta, mereka patuh, amat patuh, mungkin mereka ingin bertemu lebih lama, tapi mereka memilih dipertemukan Tuhan pada saat yang tepat, meskipun hanya sesaat. Mereka memilih berjalan pada Poros-Nya, mereka memilih patuh pada perintah-Nya. Hingga saatnya tiba mereka akhirnya dipertemukan Tuhan di Langit-Nya yang kita sebut Gerhana."

"sama seperti aku yang memilih Patuh untuk dipertemukan Tuhan denganmu dalam ikatan yang Halal, meskipun hanya sesaat, namun pertemuan itu terasa lebih indah, lebih nikmat" Kau pun bicara.

Aku tersenyum, kau tersenyum dan kita tersenyum.

Kebetulan


      Sebenarnya apa yang disebut kebetulan?  Apakah kebetulan itu merupakan suatu kejadian yg terjadi begitu saja tanpa adanya sebab akibat. atau tanpa kita sadari. atau mungkin sesuatu yang terjadi tanpa kita ikhtiarkan?
      Entahlah,  aku sendiri juga masih bingung dengan arti kebetulan ini,  tapi terlalu naif rasanya jika kejadian apapun yang kita alami kita sebut dengan suatu kebetulan. misalnya ketika ada seorang akhwat yang masih bimbang untuk berhijrah menutup auratnya,  tak lama setelah itu ia 'kebetulan'  dipertemukan dengan seorang berhijab panjang yg terlihat sangat teduh sekali pandangan nya, senyuman tuluspun tersungging dari wajah manisnya,  ah wajahnya sangat berwibawa sekali. seketika hatinya pun terenyuh dan tergerak untuk segera menutup aurat nya dengan hijab syar'i nya. Atau ketika kita sedang terlilit hutang,  tiba2 saja ada yg memberi kita uang sebesar hutang yg melilit kita. Atau ketika kita kebetulan dipertemukan dengan seseorang yg mungkin buruk perangai nya sering menggunjing dan mencaci kita. tanpa kita sadari dosa kita berkurang dan iman kita juga bertambah dengan bersabar menghadapinya.
      Segala sesuatu yang terjadi disekitar kita terlalu berharga jika itu semua disebut kebetulan.  Bukankah segala sesuatu itu terjadi atas izin-Nya? Entah hal itu menyenangkan atau menyakitkan kita atau bahkan kita yang 'kebetulan' menyenangkan atau bahkan menyakiti saudara-saudari kita sendiri.
     Allah selalu punya alasan-alasan mengapa kita menghadapi hal-hal yang kita anggap kebetulan.  Entah itu semua bentuk ujian cinta darinya,  hadiah cinta darinya,  atau mungkin kita bisa menjadi perantara Allah untuk merubah saudara kita secara kebetulan. Resapilah kebetulan yang terjadi dalam hidup kita. Kebetulan yang sudah Allah takdirkan untuk kita menjalaninya                           
لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم

Difa Raisatul Ummah
DFR

Kerupuk Sang Kakek

Kerupuk Sang Kakek

Sore itu di pinggir jalan Ciputat aku mampir untuk membeli buah-buahan. Ketika aku memilih buah seorang kakek menghampiriku "ayo dek dipilih buah-buahan nya ini manis-manis loh"
Aku pun tersenyum menanggapi kakek itu dan masih fokus membeli buah-buahan
Setelah selesai menimbang dan membayarnya kakek tersebut masih menunggu disampingku dan melempar senyumnya padaku
"mau beli kerupuk mba, harganya lima ribu tiga bungkus"
"iya deh kek, boleh" jawabku
"jadi kakek ini bukan penjual buah, ternyata ia berjualan kerupuk persis di belakang truk penjual buah-buahan, ah kakek mulia sekali hatimu. Kau membantu melariskan dagangan orang lain sebelum menawarkan kerupuk  itu padaku" bisikku dalam hati

sebenarnya aku tak terlalu menyukai kerupuk, tapi aku berpikir sekali-kali bolehlah membantu sang kakek melariskan dagangannya.

"ini kerupuknya mba" sambil memberikan tiga bungkus plastik besar

"Loh kek ini banyak banget, kan cuma tiga bungkus kek" kataku keheranan

"ngga mba, lima ribu ini dapet tiga bungkus ini ambil mba"

"MasyaAllah banyak banget, tapi kenapa kerupuknya masih banyak ya" batinku.
Aku melihat kerupuk- kerupuk yang dibungkusnya masih banyak menggantung di sepeda tuanya. Sepertinya sang kakek memang membawa barang dagangannya menggunakan sepeda.

Ya Allah begitu banyak orang-orang tua yang menahan dirinya untuk tidak meminta, meskipun dengan keterbatasan fisiknya yang mulai rapuh. Aku jadi teringat pesan seseorang "belilah meski tak butuh, setidaknya mereka menahan diri untuk tidak meminta.

Ah, akupun menyesal sekarang, kenapa tak ku beli semua kerupuk sang kakek itu. Seandainya aku tak membeli buah lebih dulu, mungkin aku akan memborong kerupuk sang kakek, sayangnya barang bawaan di motorku terlalu banyak. Aku hanya bisa membeli kerupuk sedikit saja

Ketika sampai di rumah Ayah pun bertanya
"berapa harga kerupuk ini dif?"
"lima ribu tiga bi"
"satunya lima ribu? " tanya ayah keheranan seakan tak percaya
" bukan bi, lima ribu dapet tiga bungkus "
" MasyaAllah murah banget, lima ribu tiga bungkus?  Sebanyak ini?
"iya"

MasyaAllah, hatiku sekali lagi bergetar, sang kakek mungkin hanya mengambil sedikit keuntungan dari kerupuk yang dijualnya. Rasanya hatiku ingin menangis. Ya Allah semoga rezekimu diberkahi

#DFRstory